SATLAN ETIKA BERGAUL DALAM
INTERAKSI SOSIAL
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Judul
Materi : Etika bergaul dalam interaksi sosial
B.
Bidang Bimbingan : Bimbingan sosial
C.
Fungsi Layanan : Pemahaman
D.
Komponen Program
dan
Jenis Layanan : Layanan infomasi
E.
Aspek Perkembangan : kesadaran tanggung jawab sosial
F.
Rumusan Kompetensi : Berinteraksi dengan orang lain
atas dasar nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan hidup.
G. Tujuan
Layanan : siswa memperoleh
pemahamn mengenai etika pergaulan
H. Sasaran
Layanan : Siswa kelas VIII
I.
Uraian Kegiatan :
1. Strategi
Layanan : bimbingan kelompok
2. Metode : ceramah,
Tanya jawab,
3. Materi
layanan : Terlampir
4. Skenario
kegiatan / Diskripsi Proses
TAHAP
|
KEGIATAN
|
ESTIMASI WAKTU
|
Pendahuluan
|
a. Guru Pembimbing membuka kegiatan layanan bimbingan klasikal dengan
mengucapkan salam.
b. Guru Pembimbing mengecek / mengabsen kehadiran siswa.
c. Guru Pembimbing mengkondisikan kelas agar tenang.
|
5 menit
|
Kegiatan Inti
|
Menyampaikan materi tentang etika bergaul
|
25 menit
|
Penutup
|
a. Siswa bersama Guru Pembimbing mengadakan tanya jawab.
b. Siswa bersama Guru Pembimbing menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
c. Guru Pembimbing menutup kegiatan layanan dengan mengucapkan salam.
|
10 menit
|
J. Tempat
Layanan : Ruang kelas
K. Waktu : 1 x 40 Menit
L. Hari / Tanggal : ..................................
M. Pelaksana :
Supri Widyanto
N. Pihak yang Berperan :
Guru BK
O. Biaya : -
P. Alat dan Perlengkapan : Laptop, materi etika bergaul
Q. Rencana Penilaian : Laiseg, Laijapen, Penilaian Proses.
R. Rencana Tindak Lanjut : Memberikan layanan konsultasi kepada individu baik
secara perorangan maupun kelompok, bagi siswa yang memerlukan.
S. Rencana
Evaluasi :
Evaluasi Proses
1. Dalam proses
pemberian layanan siswa menunjukkan antusias dan banyak bertanya tentang etika bergaul.
2. Siswa memahami
layanan yang disampaikan oleh Guru Pembimbing.
3. Menanyakan
kembali kepada siswa diakhir sesi
Evaluasi Hasil
Mendata siswa yang sudah mampu menerapkan etika
bergaul melalui pengamatan siswa dalam kehodupan sehari-hari
T. Catatan Khusus :-.
U. Referensi :
ldkizzis.blogspot.com/2010/02/etika-bergaul.html
.
Bandar
lampung, ....................
Guru Pembimbing Praktikan
............................................ .........................
MATERI
A. APA PENGERTIAN ETIKA PERGAULAN?
Pergaulan adalah interaksi antarindividu
dalam mengenal lingkungan sosialnya, bisa bersifat luas yakni pergaulan dengan
banyak orang atau sering bergaul dengan orang lain.Pergaulan yang sehat adalah
pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai
dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama
dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar
norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan
lain-lain.
Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada
umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper” atau kurang pergaulan. Remaja
dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang bahkan kemungkinan sekali tidak
pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di sekolah maupun dei luar
sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan berita.
Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan
diri dan dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan
yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati,
yang sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.
Dalam etika pergaulan antar manusia perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Siapa yang dihadapi (teman, guru, orang tua)
2. Dimana pergaulan itu berlangsung
3. Bagaimana cara bersikap
B. BAGAIMANA BERSIKAP DALAM
PERGAULAN?
Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan,
seseorang perlu bersikap antara lain:
1. Perhatian terhadap orang lain.
2. Menghormati orang yang lebih tua atau yang dituakan,
teman sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.
3. Mengetuk pintu jika akan memasuki suatu ruangan.
4. Memberi salam jika berjumpa seseorang.
5. Mohom maaf jika melakukan kesalahan.
6. Melakukan perintah dengan wajah cerah.
7. Dapat menempatkan diri.
8. Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
9. Rendah hati dan tidak ingin menang sendiri.
10. Siap memberi bantuan sesuai dengan batas
kemampuan.
11. Mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan
dari orang lain.
12. Tidak membeda-bedakan sesama dalam pergaulan.
C. APA JENIS-JENIS
PERGAULAN?
Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi
beberapa faktor, yaitu faktor umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan
sebagainya.
1. Faktor umur
Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-anak
berbeda dengan usia remasa, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut dan
sebaginya. Dapat dikatakan baik, apabila bentuk pergaulan itu dilakukan oleh
dan untuk umur sebaya.
2. Faktor pekerjaan
Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku
pergaulan antara orang-orang kantor akan berbeda dengan orang-orang di
lapangan, pekerja pabrik, pekerja bangunan, pekerja di terminal dan sebagainya.
3. Faktor keterikatan
Faktor keterikatan, misalnya pelaksana
organisasi sosial, organisasi partai politik, peserta didik tentu cara
bergaulnya juga akan berbeda.
4. Faktor lingkungan
Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam pendidikan, kegiatan,
status sosialnya sangat berbeda-beda, dan heterogen memerlukan penyesuaian yang
sangat ekstra hati-hati.
D. APA DAMPAK DARI
PERGAULAN?
Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan
sosialnya. Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma-norma sosial yang
berlaku sehingga mampu membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam
melakukan sesuatu.
2. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang
sekaligus menyadari bahwa manusia memiliki keunikan yang masing-masing perlu
dihargai.
3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan
banyak orang sehingga mampu meningkatkan rasa percaya diri.
4. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa
diterima di berbagai lapisan sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok
individu yang pantas diteladani.
Memilih pergaulan yang tepat memang tidaklah mudah, sebab kadangkala
pergaulan yang negatif justru lebih menyenangkan sehingga mudah terlena dan
sulit menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang.
Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah antara
lain:
1. Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas serta
menyukai hal-hal yang melanggar norma sosial.
2. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia
kelam, misal: kecanduan narkoba, terlibat dalam tindak kriminal dan sebagainya.
3. Dijauhi masyarakat sekitar akibat dari pola perilaku
yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
4. Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang
menyimpang.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur
mencemari diri individu antara lain:
1. Membangkitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa
apa yang telah ia lakukan adalah menyimpang.
2. Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu
dengan lingkungan yang menyebab ia berperilaku menyimpang.
3. Melakukan pengawasan sebagai control secara terus
menerus agar terhindar dari perilaku yang menyimpang.
4. Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasehat
secara persuasif, sehingga anak tidak merasa bahwa ia di bawah proses
pembimbingan.
E. APA UPAYA UNTUK
MEWUJUDKAN POLA PERGAULAN YANG SEHAT?
Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat
adalah dengan berpegang pada prinsip sebagai berikut.
1. Jadilah Humas untuk Diri Sendiri
Langkah ini penting agar orang lain mengenal, mengetahui kemampuan dan
prestasi anda. Sebarkan informasi ini saat anda bertemu relasi baru tetapi
buanglah jauh-jauh sikap menyombongkan diri.
2. Bidik Sasaran yang Tepat
Saat butuh sesuatu anda haru tahu kemana mencari batuan. Pikirkan tujuan
yang ingin anda capai. Setelah itu buka daftar jaringan anda. Pilihlah relasi
yang tepat yang bisa memberi hasil cepat. Mengorek informasi juga butuh
kesabaran. Jika relasi tidak memberi solusi instan, anda haruss sedikit sabar.
Tunggu samapi kapan ia menghubungi anda.
3. Berbagi Hal yang Menyenangkan
Buatlah rekan anda merasa senang dan merasa nyaman bekerja atau berhubungan
dengan anda.
4. Bersosialisasi
Jangan terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja. Sesekali hirup
udara segar di luar sana. Temui orang-orang yang mempunyai potensi tinggi untuk
memajukan karir anda.
5. Biarkan Mereka Bicara
Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi pembicaraannya,
dengarkan dengan sabar, jangan sampai terlihat anda sedang ‘menunggu giliran’
untuk berbicara. Biarkan ada sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin
banyak anda bisa membuat relasi bicara, makin banyak informasi yang anda
dapatkan.
6. Buang Sikap Angkuh
Jangan pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang
berposisi lebih rendah dari pada anda.
7. Buat Mereka Merasa Penting
Buat relasi anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail
pribadi.
8. Bergabunglah dalam Berbagai Kegiatan
Banyak perkumpulan, organisasi atau klub
professional yang didirikan dengan tujuan untuk membangun jaringan. Cobalah
bergabung di salah satu perkumpulan yang paling sesuai dengan anda. Ini
merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan dan melakukan kontak dengan
orang-orang yang bisa membantu perkembangan ka